Ini kan lagi musim ujian, hari Senin kemarin kebetulan ujiannya cuma satu mata kuliah doang. Selesainya juga jam 1 siang gitu. Habis gitu rapat acara. Sekitar jam 3an udah kerasa nganggurnya. Cuaca nya juga mendung gitu sih, lumayan. Yaudah mumpung lagi laper juga, kalo jalan-jalan sore sambil nikmatin langit mendung sambil cari makanan kayaknya enak..... Alhasil, pergi deh bareng Ichi, Kakdit, Mbakdiy, Yana, Theo. Jalan-jalan di sekitar daerah kampus sampe nemu jualan jus dan batagor. Santai-santai deh. Jarang-jarang kalo jalan kaki begini mah, jadi nikmatin aja.
Eh, ternyata pas balik ke kampus si Fista ngajakin jalan-jalan. Soalnya waktu kita jalan, dia lagi cari makan sama anak-anak, nggak tau kemana. Aku sih iya iya aja soalnya besok nya kan libur, jadi bolehlah refreshing sedikit. Dan Theo ngusulin buat ke THR (Taman Hiburan Remaja) main-main gitu. Yaudah kita putuskan habis maghrib aja berangkatnya. Eh pas disana, ternyata ada satu wahana yg kebakar gitu dan tempatnya ditutup. Bingung deh kita mau kemana. Kita itu disini Aku, Ichi, Fista, Kakdit, Theo, Yosa, Tamblon, Bayu, Ayip. Awalnya mau ke food fest soalnya kan kita laper banget, lagi-lagi Theo ngusulin ke Cak Durasim. Katanya makan disana aja sekalian ngeliat anak-anak latihan nari. Sayangnya lagi, warung di Cak Durasim nggak buka. Theo lagi lagi lagi ngusulin buat cari makan di luar. Dua mobil kita parkir di Cak Durasim, kita jalan kaki ke luar.
Awalnya kita cuma jalan biasa, sampe ke Siola masuk ke supermarket gitu. Beli eskrim, beli minum, duduk-duduk sebentar. Eh, kita lanjut jalan sampe ke hotel majapahit. Rencana mau ke TP, tapi ngapain juga kan, yaudah akhirnya kita lanjut jalaaaaan terus sampe ke Grahadi. Foto-foto gitu. Masuk ke balai pemuda. Terus kita inget kalo di depan kota madya ada air mancur. Yaudah akhirnya kita jalan sampe ke kota madya, liat anak kecil buanyak pada maen di air mancur situ, foto-foto lagi. Sampe akhirnya kita memutuskan untuk cari makan di daerah walikota mustajab, sekalian istirahat. Kaki kerasa pegel dikit sih.
Perjalanan kita lanjutkan kembali ke Cak Durasim. Nggak begitu jauh sih, soalnya jalannya bareng-bareng jadi nggak kerasa. Daaaan, sampailah kita di tempat semula. Akhirnya keinginanku buat jalan kaki malem-malem kesampaian juga hehe. Udah dari lama sih pengen nyoba. Walaupun kaki pegel, tapi nggak kerasa capeknya soalnya kebayar sama rasa seneng nikmatin Surabaya malem hari bareng anak-anak dan jalan kaki lagi. Pokoknya kemaren itu bener-bener pengalaman yang he'eh banget lah.
Emang sih, sesuatu yg dadakan itu bisa jadi pengalaman yg seru!
Rabu, 06 November 2013
Hey......
"Hey............"
"Apaaaa?"
"Nggak jadi deh. Kapan-kapan aja."
Di setiap kalimat aku memanggilmu itu,
sebenarnya aku ingin mengatakan sebenarnya.
Tapi sekali lagi, aku masih menimbang resikonya.
Yasudahlah, kapan-kapan saja.
"Apaaaa?"
"Nggak jadi deh. Kapan-kapan aja."
Di setiap kalimat aku memanggilmu itu,
sebenarnya aku ingin mengatakan sebenarnya.
Tapi sekali lagi, aku masih menimbang resikonya.
Yasudahlah, kapan-kapan saja.
Tiap Kali Kamu Jatuh Hati.
Tiap kali kamu jatuh hati, aku menguatkan hati.
Ditemani dengan lagu sendu dan sedikit menangis tersedu.
Butuh waktu 5 menit untuk membalas pesanmu.
Memantapkan hatiku, agar tidak terlihat cemburu.
Untung saja kamu tidak berbicara di depanku.
Bisa remuk aku.
Ditemani dengan lagu sendu dan sedikit menangis tersedu.
Butuh waktu 5 menit untuk membalas pesanmu.
Memantapkan hatiku, agar tidak terlihat cemburu.
Untung saja kamu tidak berbicara di depanku.
Bisa remuk aku.
Sabtu, 02 November 2013
Apa bedanya?
Kamu ceritakan kepadaku hal yang sama seperti yang kamu
ceritakan kepada mereka?
Lalu, apa bedanya aku dengan mereka?
Sama saja? Tidak ada yang spesial?
Oh.....
ceritakan kepada mereka?
Lalu, apa bedanya aku dengan mereka?
Sama saja? Tidak ada yang spesial?
Oh.....
Panas dan Hujan.
Di luar panas, sangat menyengat.
Sama seperti rinduku yang menyengat tanpa balas.
Keringat menetes tak henti merasakan panasnya udara.
Sama seperti cintaku yang tak berujung untukmu.
Ini musim panas.
Sama seperti rinduku yang kian memanas,
Ini musim panas.
Perasaanku tak bisa kuucap, tertahan di mulut dengan malas.
Mereka ingin hujan.
Sama seperti hatiku yang rindu kesejukan.
Mereka ingin hujan.
Perasaanku tak bisa kuucap, tertahan bersama angan.
Aku menginginkanmu.
Sama seperti mereka yang menginginkan hujan,
di musim panas ini.
Sama seperti rinduku yang menyengat tanpa balas.
Keringat menetes tak henti merasakan panasnya udara.
Sama seperti cintaku yang tak berujung untukmu.
Ini musim panas.
Sama seperti rinduku yang kian memanas,
Ini musim panas.
Perasaanku tak bisa kuucap, tertahan di mulut dengan malas.
Mereka ingin hujan.
Sama seperti hatiku yang rindu kesejukan.
Mereka ingin hujan.
Perasaanku tak bisa kuucap, tertahan bersama angan.
Aku menginginkanmu.
Sama seperti mereka yang menginginkan hujan,
di musim panas ini.
Langganan:
Postingan (Atom)