Hai, suara ayam berkokok kini sudah tiada lagi.
Awalnya dia mati satu, sepertinya disakiti temannya.
Tinggal enam. Lalu diberi kepada kerabat dibagi dua.
Kandang yg tadinya ramai dengan kelincahan ayam dan suara kokoknya saat bertelur atau bertengkar, kosong.
Sepi dan sunyi.
Beberapa hari kemudian, kandang itu sudah terisi oleh empat burung kecil.
Mereka belum mempunyai nama.
Biasanya malam hari aku mendengar ayam berkokok sekitar pukul satu hingga tiga pagi.
Kini, tidak terdengar lagi. Digantikan dengan bunyi cicitcuit dari empat burung kecil itu.
Saat aku bangun atau belum tertidur di jam itu, aku merasa ada yg aneh.
Mungkin tidak terbiasa.
Hmm....rindu itu sederhana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar